Selasa, 06 Juli 2010

Ternyata

Mataku terperanjat oleh sebuah pemandangan yang sungguh berkilauan. wanita. wanita itu sungguh manis, tubuhnya yang bersolek membuatnya terlihat anggun. Tidak pernah merasakan 'rasa' yang menyenangkan ini, membuatku ingin mengetahuinya lebih dalam. Dan aku berhasil melakukannya.

Kini badai bunga telah mewabah di hatiku yang rapuh, dengan mudahnya runtuh ketika mendengar sekerumunan kata dari bibirnya yang meskipun aku tak mendengar lebih jelas, terlalu fokus memandang wajahnya yang tak ada lecet sedikitpun.

Ada sebuah suara yang membisikkanku, "hey, dia manis, juga baik, kurasa dia pantas untukmu" adalah awal dari banyaknya bisikan-bisikan yang mulai menghunjamiku.

ah.. lupakan.
itu suara batinku.

Mulut ini ingin berujar, sesuatu yang ingin kukatakan sejak aku mengenalnya hingga sekarang.
Aku menyukaimu. walaupun ada kata yang harus kuganti, 'suka' dengan 'cinta', tapi aku tidak ingin terlalu berharap, aku takut merasakan sebuah penyesalan.

Setiap malam, kata 'cinta' itu rasanya mendekap di pikiran, memaksakanku untuk mengulang kata itu berkali-kali. Wajahnya selalu saja muncul di langit-langit saat aku menengadahkan kepala, berusaha terlelap dalam malam, tapi tidak tanpa memikirkannya.

Rasanya aku terlalu berlebihan, menganggap semua ini hanya ocehan, berpura-pura bahwa semua ini hanya sebuah penyakit, penyakit yang ingin kuderita.

Bodoh.
kau itu laki-laki. sungguh pengecut.

Siapa yang bodoh? aku hanya tidak ingin dia menganggapku aneh.
aku bukan pengecut. hanya saja takut.

Berisik, hati dan otakku beradu tak karuan. Sungguh sesak rasanya. Tapi lebih baik aku mengatakannya daripada tidak sama sekali. Meskipun ragu, aku harus mengatakannya.

"aku mencintaimu"

"ah, yang benar saja"

"maaf kalau tiba-tiba.."

"tidak, maksudku... maaf.."

"ada apa?"

"tapi jika aku mengatakannya, apa kau tetap ingin berteman denganku?"

"tentu saja" walaupun sebenarnya ingin lebih

"aku..."

sakit...
kau tahu? dia tidak menolakku, bukan juga menerimaku. Sesuatu yang menambah berat kekecewaanku. Kata-katanya yang terakhir membuatku menjauh, meskipun seharusnya tidak. Tapi kenyataan ini sungguh pahit.



Ternyata dia laki-laki.

_________________________________________________________

MUAHAHAHAHAHAH.. maaf kalo agak2 geli, ga tau kenapa jadi inget ama cerita seseorang yang mirip kayak gini..

dan itu cerita nyata..

MyEm0.Com

3 komentar:

farah fadhilah mengatakan...

O.O ngakak gue yoo

Hartinah mengatakan...

saya justru penasaran muka cowok yg kayak cewek itu bagaimana yaa? X3

hahaha. ijiin follow blognya yak :D

iyo mengatakan...

@farah: wahahah
@Hartinah: makasih X3