Jumat, 21 Februari 2014

Pizza Meet Lover Tawar

Mama, Dali, Ayah, Iyo, Kaika, Riri, Eneng (dibelakang riri)

Hari jumat tanggal 21 februari 2014 ritual makan besar diadakan lagi, tapi kali ini tidak besar seperti sebelumnya, hanya 6.5 yang dateng... 0.5 itu keponakanku kaika haha..

Saat makan rasanya sedikit sedih.. Jadi inget pizzaku yang gagal itu...
Kami memesan 2 pizza yaitu pizza tuna dan meet lover dengan 8 potongan.  Ada momen ketika yang tuna lebih sedikit dari meet lover, kemudian mama bergumam "kayanya enakan tuna ya? Pada suka tuna." 
Mendengar mama, dali langsung menimpal, " nggak ah, ucup sukanya yang ini" ucapnya sambil menunjuk lingkaran meet lover.
"ooh, ucup suka yang itu.. Nih deh buat ucup aja" gumam mama sambil memindahkan sisa potongan meet lovernya ke piring dali.
Ketika melihat potongan yang mama taruh di piringnya, wajah dali berubah kaget dengan matanya yang membesar dan menatap ke arahku. Aku yang menyadarinya langsung melirik piring dali, melihatnya aku langsung tertawa.
Mama pun menyadarinya juga, "loh kenapa? Katanya ucup suka yang ituu" ucap mama tanpa bersalah.
"Ya iya suka.. Tapi masa mama ngasihnya udah nggak ada topingnya!?!" dan tawapun membuncah.

Sebelum makan, aku sempat membeli sepatu, tapi entah kapan dan dimana tiba-tiba hilang sebelah dan ternyata plastiknya bolong. Hal tersebut baru aku sadari di mobil ketika sudah menuju jalan pulang. Kenapa tiba2 hilang ya? Kaya cinderella aja..

Mama (dengan tiga jari pksnya) dan Ayah


Rabu, 19 Februari 2014

my first pizzas

Bismillaahirrohmaanirrohiim...

Tadi sekitar jam 2 siang aku mampir ke rumah temanku, Hani, untuk memasak bersama. Sejak lama kami telah merencanakan untuk memasak pizza sendiri, eh, berdua. Rencana tersebut baru terealisasikan sekarang. Kami mulai memasak pukul 3 dan selesai sekitar jam 7. Capenya itu, wuuuaaah.. Pantas saja tukang roti kebanyakan pria.. Cape, sudah gitu rotinya gagal, tidak mengembang, ada yg asin, dan keras.. Sedihnya.. Padahal modalnya tidak sedikit. Tapi sedikit puas sih, akhirnya bisa masak sendiri meskipun tidak enak....

Sesuai janjiku dengan segenap bangsa serumahku, aku membawa hasil masakanku, dan hasilnya tetap mereka santap.. Meskipun setiap orang hanya memakan sepotong bahkan setengahnya dari sepotong... Dari 3 loyang pizza, masih tersisa satu setengah lebih satu potong pizza... Sedih... Bahkan pizzaku ikut menangis ketika tau kalau dia masih tersisa banyak


Sedih tapi senang.. Yang penting usahanya kan? 
Semoga iyo kedepannya bisa lebih jago lagi masaknya.. Aaamiin..

Senin, 10 Februari 2014

Quote from You

"when the clock stop ticking, the shadow of regret will overcome your light of hope into complete darkness of ourselves. unless, you brave enough to take a leap of faith on something that you believe was right and you know it well enough that the juice worth to squeeze." 
- Alm. Firos Usbatul Haq - 


 Semoga engkau selalu berada di sisi-Nya
Aamiin

Minggu, 09 Februari 2014

Hari yang "Hah?!"

Bismillaahirarahmaanirrahiim..

Ahad, 9 februari 2014

10:00 - 13:00 at Aisyah's house

Aku dan teman-teman liqo menghadiri syukuran rumah baru dan kelulusan S1 tiga setengah tahun kakak teman SMAku, Aisyah namanya, salah satu anggota liqo kami. Kegiatan yang kami lakukan di rumah aisyah selain makan adalah mendengarkan tausiah dari udztad yang tidak sengaja kulupakan namanya.
Dalam tausiahnya kami dinasihati untuk selalu bersyukur pada Allah dan beliau menjelaskan tentang kelahiran seorang bayi. diantaranya;

Ketika bayi lahir dengan keadaan sehat, maka bayi itu akan menangis. Ketika baru lahir, yang dapat dilakukan bayi hanyalah mendengar, itu sebabnya orang islam mengumandangkan adzan untuk bayi yang baru lahir. Adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri sang bayi. Itu dilakukan dalam rangka mengislamkan sang bayi.

Beliau juga menyinggung masalah yang kini sedang dihadapi kakaknya Aisyah. Meskipun seseorang sudah lulus atau tamat belajar menuntut ilmu secara formal, setelah itu kita harus mengkondisikan diri kita sebagai pribadi yang haus akan ilmu namun tidak segan pula untuk membagi ilmu yang kita dapat kepada orang lain.

//
16:30 - 19:00 at Warung Pasta, Margonda, Depok

Kami duduk dan melihat-lihat menu. Dari kami semua, belum ada yang pernah makan di warung pasta kecuali kakakku Jaza, anak ke-4 dari 9 bersaudara. Karena ini adalah pengalaman pertama, pemilihan makanan menjadi begitu lama, kurang lebih 15 menit. Setelah semua telah menetapkan makanan dan minuman yang sengaja dibeda-bedakan agar bisa saling berbagi, kami menunggu. Hingga makanan telah datang dan kami makan sampai habispun ayah belum juga tiba, kemudian beberapa diantara kami memesan desseart. Desseart telah dilahap dengan begitu rakus, ayah tetap belum hadir.

Kakak perempuanku menghubungi ayah, dan ayah berpesan pada kakak untuk memesan lasagna dan hot orange kemudian bilang kalau kita boleh memesan makanan atau minuman lagi sambil menunggu beliau yang saat itu sedang terjebak macet. Namun beberapa dari kami sudah menyerah untuk tetap memakan sesuatu. Meskipun begitu ketika kentang datang tangan kami secara otomatis mengambil dan memasukkan kedalam mulut.
Seluruh anggota keluarga kecuali ayah (belum datang), alm. usbah, dan jaza (yang motret).

Adzan maghrib telah berkumandang ayah masih belum datang. Salah satu kakakku ada yang masih kuat untuk memesan pizza. Aku dan mama meninggalkan meja untuk sholat, setelah sholat kami duduk kembali dan melihat beberapa diantara kita masih ada yang memakan pizza pesananan kakakku itu, beberapa menit kemudian seseorang mencolek tubuh mama secara tiba-tiba. Mama tersentak, kemudian membalikkan badan dan menemukan ayah sedang nyengir sambil berjalan menuju musholah. "itu ayah" ucap dali, kakak 2 tahun diatasku.

Setelah sholat, ayah duduk di bangku yang terletak di sisi kiri meja yang memanjang bak tuan rumah yang mengundang kami makan hari ini. "lasagna ayah mana?" itu yang pertama kali beliau tanyakan. "lagi di panasin lagi yah, tadi udah keburu dingin."

Setelah lasagna datang, ayah mulai memakannya. Saat ayah tengah memakannya, ayah berkata, "tadi temen "ayah ada yang nawarin samsung s4" sontak anak-anak langsung bergumam, "wow""wow""wow"
"ada yang mau nggak?" tanya ayah.
"wow"
"mau lah"
"siapa yang gamau"
"mau!!"
"emang samsung s4 yang gimana sih?" tanya ayah lagi.
"yang kaya punya mamah," jawab jaza.
"kalo yang punya fuda?" ucap ayah menyebutkan anak pertamanya yang tidak hadir pada saat itu
"kalo fuda samsung note, secara fungsional kaya PDA gitu, ukurannya lebih besar dari punya mama tapi lebih kecil dari tab." jelas jaza dan dali saling melengkapi.
"mmm.." gumam ayah mengerti. "Jadi," ayah menghentikan lahapannya sambil mengelap keju yang menempel di bawah bibirnya, "temen ayah ini jualan samsung s4, tapi stoknya masih banyak,"
"uwahhh.." ucap anak-anak serempak.
"emang yang mau siapa aja?"
"semuanya mah mau kalo dikasih," ucap beberapa orang dengan versi yang berbeda-beda.
"yah.. masa ayah beliin delapan-delapannya" ucap ayah menghitung anaknya tanpa usbah yang sudah almarhum. mendengar jawaban tersebut sebagian tertawa, sebagian lagi hanya tersenyum 'mupeng'.

"aja nggak punya hape yang bener, yah.." curhat jaza dengan menggunakan panggilan akrabnya.
"iya, aja punya hape udah kecil, jelek, disolatipin lagii," bantu iyo.
ayah menatap iyo, " jadi buat aja aja, iyo nggak mau?" goda ayah.
"yeeh, kalo dikasih mah tetep mauu"

Beberapa menit kemudian ayah masih belum menghabiskan lasagnanya, "nih cup, ja, mau nggak punya ayah?" ayah menyodorkan mangkuknya ke arah ucup alias dali dan aja alias jaza. Keduanya tiba-tiba memundurkan badannya secara bersamaan. "uwahh.. nggak kuat" ujar dali. Namun Jaza menerima tawaran ayah meskipun ia hanya sanggup satu suap.

Setelah semua mengaku telah selesai makan, kami kembali ke mobil dan pulang ke rumah. Atwal, kakakku yang lain, anak mama yang ke-2, bersama istri dan bayinya langsung kembali ke kontrakannya menggunakan motor, Ayah mengajak mamah untuk pulang dengan mobil sedan beliau, sedangkan sisanya masuk ke mobil innova dengan jaza sebagai sopirnya.

Atwal (kiri) lagi makan dan Jaza (kanan) lagi senyum sok manis.

09.00 at Home

"yo, bahasa inggris kamu gimana? bisa?"
"hee? baca sih bisa, tapi kalo ngomong nggak tau deh.."

Tiba-tiba ayah menawarkanku mengikuti suatu acara semacam konverensi yang melibatkan perwakilan umat muslim sedunia yang aku lupakan nama konverensi tersebut. Acara itu diselenggarakan di sebuah daerah di suatu negara islam dan setiap tahun lokasinya selalu berbeda-beda. Tahun 2013 Jaza pernah mengikutinya, dan acaranya diselenggarakan di siprus,  dekat negara Turki.

Jujur aku degdegan saat mendengar tawaran itu, tapi selama hanya mengikuti tanpa terlibat serius di acara itu seperti berpidato misalnya, tidak ada salahnya mencoba ikut. Tapi aku disuruh belajar bahasa inggris lebih serius lagi sampai waktunya datang yaitu kisaran antara bulan juni dan juli. Semoga aku bisa ikut dan berjalan dengan lancar, aamiin..

Senin, 03 Februari 2014

Dia = Aku

Ketika masa mudaku kupenuhi dengan mengkhayal.. Dulu, aku berharap memiliki kekasih.. Dulu, aku mengharapkan artis-artis korea sebagai kekasih... Kemudian kriteria naik pangkat menjadi pria baik hati.. naik pangkat lagi menjadi pria pintar, kemudian kriteria bertambah lagi pria yang soleh.. ditambah lagi pria yang setia, ditambah lagi pria kaya dan dermawan.. Hingga keputusan akhir dari kriteria pria idaman adalah pria yang tampan, baik hati, baik harta, baik keturunan, penyayang, kaya, dermawan, setia, pintar dan soleh. Ketika dipikirkan lebih mendalam, hatiku bergumam "itu bukan pria idamanku, itu pria idaman semua wanita!"

Dari dulu aku lebih suka pria yang lebih tua dariku, minimal 2 tahun lebih tua, meskipun kadang tetap merasa merah jambu dengan pria sebaya yang pintar dan berwajah lumayan. Begitu suka dengan sifat pria yang dewasa, hingga aku sempat menyukai pria yang tidak lagi muda, tidak lagi lajang, dan pria yang tidak tertarik pada bocah semacamku.. sekilas itu terasa mengerikan, tapi sejak dulu aku memang lebih suka pria dewasa ketimbang yang masih ingusan..

Awalnya aku merasa jijik dengan diriku sendiri.. bahkan sampai aku menulis tulisan saat ini, itu sedikit membuat perutku tergelitik.. tapi jika kupikirkan dengan serius, aku merasa ini adalah tanda, tanda dimana aku harus lebih dewasa, lebih baik, lebih ramah, lebih menunjukkan sisi kedewasaan wanita yang dulunya hanya suka mengkhayal.. membuktikan bahwa aku bisa memasukkan semua kriteria idaman yang sebelumnya kujabarkan agar melekat dalam diriku, kecuali yang melawan kodrat alam seperti rupa yang tampan -..-

Tapi rasanya begitu sulit..

Allah.. Tuhan seluruh alam, pagi ini aku berdo'a semoga Engkau menjadikan aku wanita yang baik hati, tegar, sabar, semakin cantik baik luar maupun dalam, kaya, dermawan, pintar, dan solehah.. Berikanlah cinta-Mu untuk mereka yang aku cintai, sadarkanlah mereka yang sering luput atau bahkan tidak menganggap bahwa yang dilakukan adalah dosa.. perbanyaklah rezeki hamba, untuk saudara-saudara tercinta, dan untuk orang tua. Mudahkanlah segala urusanku, saudara-saudara tercinta, dan untuk orangtua. Cintailah kami Ya Allah. Aamiin ya Robbal alamiin.