kegelapan diwaktu siang
mataku perih di kegelapan itu
air mata berderai-derai tak kuasa
napas tak lagi wajar layaknya sedia kala
pucuk kegelisahan menyeruak dari tubuh
siapa dia yang mengobrak-abrik otakku
makhluk langka yang sudah biasa
lelah tak lagi jadi minyak tanah
letih sudah jadi minyak jelantah
adakah cahaya bintang di bilik kecil ini
bisakah cahayanya kuhirup sendiri
agar organ tak lagi meringis perih
tolonglah bunga kecil itu
tak mau kelopaknya di petik
tolonglah Zatku yang Maha Agung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar