Ahad, 9 februari 2014
10:00 - 13:00 at Aisyah's house
Aku dan teman-teman liqo menghadiri syukuran rumah baru dan kelulusan S1 tiga setengah tahun kakak teman SMAku, Aisyah namanya, salah satu anggota liqo kami. Kegiatan yang kami lakukan di rumah aisyah selain makan adalah mendengarkan tausiah dari udztad yang tidak sengaja kulupakan namanya.
Dalam tausiahnya kami dinasihati untuk selalu bersyukur pada Allah dan beliau menjelaskan tentang kelahiran seorang bayi. diantaranya;
Ketika bayi lahir dengan keadaan sehat, maka bayi itu akan menangis. Ketika baru lahir, yang dapat dilakukan bayi hanyalah mendengar, itu sebabnya orang islam mengumandangkan adzan untuk bayi yang baru lahir. Adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri sang bayi. Itu dilakukan dalam rangka mengislamkan sang bayi.
Beliau juga menyinggung masalah yang kini sedang dihadapi kakaknya Aisyah. Meskipun seseorang sudah lulus atau tamat belajar menuntut ilmu secara formal, setelah itu kita harus mengkondisikan diri kita sebagai pribadi yang haus akan ilmu namun tidak segan pula untuk membagi ilmu yang kita dapat kepada orang lain.
//
16:30 - 19:00 at Warung Pasta, Margonda, Depok
Kami duduk dan melihat-lihat menu. Dari kami semua, belum ada yang pernah makan di warung pasta kecuali kakakku Jaza, anak ke-4 dari 9 bersaudara. Karena ini adalah pengalaman pertama, pemilihan makanan menjadi begitu lama, kurang lebih 15 menit. Setelah semua telah menetapkan makanan dan minuman yang sengaja dibeda-bedakan agar bisa saling berbagi, kami menunggu. Hingga makanan telah datang dan kami makan sampai habispun ayah belum juga tiba, kemudian beberapa diantara kami memesan desseart. Desseart telah dilahap dengan begitu rakus, ayah tetap belum hadir.
Kakak perempuanku menghubungi ayah, dan ayah berpesan pada kakak untuk memesan lasagna dan hot orange kemudian bilang kalau kita boleh memesan makanan atau minuman lagi sambil menunggu beliau yang saat itu sedang terjebak macet. Namun beberapa dari kami sudah menyerah untuk tetap memakan sesuatu. Meskipun begitu ketika kentang datang tangan kami secara otomatis mengambil dan memasukkan kedalam mulut.
Seluruh anggota keluarga kecuali ayah (belum datang), alm. usbah, dan jaza (yang motret). |
Adzan maghrib telah berkumandang ayah masih belum datang. Salah satu kakakku ada yang masih kuat untuk memesan pizza. Aku dan mama meninggalkan meja untuk sholat, setelah sholat kami duduk kembali dan melihat beberapa diantara kita masih ada yang memakan pizza pesananan kakakku itu, beberapa menit kemudian seseorang mencolek tubuh mama secara tiba-tiba. Mama tersentak, kemudian membalikkan badan dan menemukan ayah sedang nyengir sambil berjalan menuju musholah. "itu ayah" ucap dali, kakak 2 tahun diatasku.
Setelah sholat, ayah duduk di bangku yang terletak di sisi kiri meja yang memanjang bak tuan rumah yang mengundang kami makan hari ini. "lasagna ayah mana?" itu yang pertama kali beliau tanyakan. "lagi di panasin lagi yah, tadi udah keburu dingin."
Setelah lasagna datang, ayah mulai memakannya. Saat ayah tengah memakannya, ayah berkata, "tadi temen "ayah ada yang nawarin samsung s4" sontak anak-anak langsung bergumam, "wow""wow""wow"
"ada yang mau nggak?" tanya ayah.
"wow"
"mau lah"
"siapa yang gamau"
"mau!!"
"emang samsung s4 yang gimana sih?" tanya ayah lagi.
"yang kaya punya mamah," jawab jaza.
"kalo yang punya fuda?" ucap ayah menyebutkan anak pertamanya yang tidak hadir pada saat itu
"kalo fuda samsung note, secara fungsional kaya PDA gitu, ukurannya lebih besar dari punya mama tapi lebih kecil dari tab." jelas jaza dan dali saling melengkapi.
"mmm.." gumam ayah mengerti. "Jadi," ayah menghentikan lahapannya sambil mengelap keju yang menempel di bawah bibirnya, "temen ayah ini jualan samsung s4, tapi stoknya masih banyak,"
"uwahhh.." ucap anak-anak serempak.
"emang yang mau siapa aja?"
"semuanya mah mau kalo dikasih," ucap beberapa orang dengan versi yang berbeda-beda.
"yah.. masa ayah beliin delapan-delapannya" ucap ayah menghitung anaknya tanpa usbah yang sudah almarhum. mendengar jawaban tersebut sebagian tertawa, sebagian lagi hanya tersenyum 'mupeng'.
"aja nggak punya hape yang bener, yah.." curhat jaza dengan menggunakan panggilan akrabnya.
"iya, aja punya hape udah kecil, jelek, disolatipin lagii," bantu iyo.
ayah menatap iyo, " jadi buat aja aja, iyo nggak mau?" goda ayah.
"yeeh, kalo dikasih mah tetep mauu"
Beberapa menit kemudian ayah masih belum menghabiskan lasagnanya, "nih cup, ja, mau nggak punya ayah?" ayah menyodorkan mangkuknya ke arah ucup alias dali dan aja alias jaza. Keduanya tiba-tiba memundurkan badannya secara bersamaan. "uwahh.. nggak kuat" ujar dali. Namun Jaza menerima tawaran ayah meskipun ia hanya sanggup satu suap.
Setelah semua mengaku telah selesai makan, kami kembali ke mobil dan pulang ke rumah. Atwal, kakakku yang lain, anak mama yang ke-2, bersama istri dan bayinya langsung kembali ke kontrakannya menggunakan motor, Ayah mengajak mamah untuk pulang dengan mobil sedan beliau, sedangkan sisanya masuk ke mobil innova dengan jaza sebagai sopirnya.
Atwal (kiri) lagi makan dan Jaza (kanan) lagi senyum sok manis. |
09.00 at Home
"yo, bahasa inggris kamu gimana? bisa?"
"hee? baca sih bisa, tapi kalo ngomong nggak tau deh.."
Tiba-tiba ayah menawarkanku mengikuti suatu acara semacam konverensi yang melibatkan perwakilan umat muslim sedunia yang aku lupakan nama konverensi tersebut. Acara itu diselenggarakan di sebuah daerah di suatu negara islam dan setiap tahun lokasinya selalu berbeda-beda. Tahun 2013 Jaza pernah mengikutinya, dan acaranya diselenggarakan di siprus, dekat negara Turki.
Jujur aku degdegan saat mendengar tawaran itu, tapi selama hanya mengikuti tanpa terlibat serius di acara itu seperti berpidato misalnya, tidak ada salahnya mencoba ikut. Tapi aku disuruh belajar bahasa inggris lebih serius lagi sampai waktunya datang yaitu kisaran antara bulan juni dan juli. Semoga aku bisa ikut dan berjalan dengan lancar, aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar